Rabu, 26 Januari 2011

KEHIDUPAN DUNIA

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya…?.” (QS. Al-An’aam 6:32) 

Perjalanan hidup manusia didunia ini hanyalah sementara. Kehidupan yang sebenarnya adalah diakhirat sana yaitu kehidupan yang kekal dan abadi. Ibaratnya, manusia didunia ini hanyalah sebagai musafir yang tengah melakukan perjalanan jauh, hanya sekedar mampir beristirahat sejenak melepas lelah dan dahaga setelah itu harus bergegas melakukan perjalanan kembali menuju tempat yang dituju manusia itu sendiri yaitu tempat dimana manusia akan menghadap kepada Sang Pencipta alam semesta, Allah Subhanallah Wa Ta’allah.
Diriku, disini didunia ini adalah diantaranya manusia-manusia yang tengah melakukan perjalanan jauh dan sedang singgah didunia ini. Apakah dalam persinggahanku didunia ini melenakan diriku sehingga lupa unutk segera melanjutkan perjalanan ini…?. Atau apakah dalam benak pikiranku berkata bahwa inilah tempat yang kutuju sehingga tak perlu lagi meneruskan perjalanan ini….?. Na’udzubillahi min dzalik !, mudah-mudahan diriku ini dijauhkan dari perbuatan dan pemikiran hal-hal yang demikian itu.
Bentangan waktu yang kutempuh dan kujalani dikehidupan dunia ini tak lepas dari godaan dan rayuan manisnya hidup ditempat persinggahan sementara ini. Hanya dengan keimanan kepada Sang Khaliklah diri ini dapat terbentengi untuk menghadapi dan menangkis semua godaan serta rayuan itu. Hati akan selalu ingat dengan hadits Rasulullah SAW yaitu; “Berbuatlah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selama-lamanya dan berbuatlah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok hari”. Begitulah Rasulullah SAW berpesan untuk umatnya agar senantiasa sadar dan menyadari bahwa kita tidak boleh mementingkan kehidupan atau urusan dunia saja dan menelantarkan urusan akhirat, begitupun sebaliknya tidak boleh hanya mementingkan urusan akhirat dan menelantarkan urusan dunia. Dengan kata lain bahwa kehidupan dunia sebagai sarana atau jembatan menuju kekehidupan akhirat. Kehidupan dunia ini tempat bercocok tanam segala amaliyah kita dan nanti diakhirat kita akan menuai hasil kerja keras kita selama didunia. Dalam hadits yang lain Rasululllah SAW berkata bahwa; “Siapa yang hanya melakukan urusan dunia saja, maka yang akan diperoleh hanyalah dunia. Dan siapa yang melakukan urusan agamanya maka akan diperoleh dunia dan akhirat”. Dengan kata lain bahwa apabila kita berusaha untuk kepentingan perut semata, maka yang akan diperoleh adalah harta semata. Tetapi apabila kita berusaha demi kepentingan agama Allah(Dienullah) maka otomatis dunia akan mengikuti kita disamping kita akan memperoleh ganjaran pahala dari Allah SWT diakhirat kelak.   
Orang bijak pernah berkata bahwa; “Janganlah kau terpesona dengan fatamorgananya dunia”. Memang benar dengan segala keindahan dunia, maka mata kita akan disilaukan dengan gemerlapnya dunia yang kita rasakan walaupun sebenarnya itu semu. Bak fatamorgana dipadang pasir yang tandus dan kering. Kelihatan oleh mata kita dikejauhan ada mata air yang menyegarkan didepan kita. Saat kita hampiri mata air itu, ternyata tidak ada apa-apa. Yang ada hanya hamparan padang pasir dimana-mana dan rasa haus dahaga kita tak bisa terobati. Sebelumnya kita yakin bahwa kita bisa menghilangkan rasa haus dahaga kita dengan mata air menyegarkan yang kelihatan oleh mata kita. Kenyataannya itu hanyalah fatamorgana saja.
Atau seperti yang digambarkan oleh Rasulullah SAW tentang dunia bahwa dunia itu ibarat seekor ular yang sangat berbisa. Apabila kita tidak berhati-hati dengannya, niscaya akan terkena gigitan dan bisanya akan dapat mematikan diri kita sendiri. Begitulah dunia…!.
Umur dunia sendiri diibaratkan oleh Rasulullah SAW yaitu bahwa dunia itu diibaratkan sebagai seorang wanita yang sangat tua atau seorang nenek-nenek yang sangat cantik. Atau umur dunia bila dibandingkan dengan akhirat adalah bahwa umur dunia sama dengan tujuh hari berada diakhirat. Coba anda bayangkan, bagaimana dengan umur kita didunia ini..?. Coba anda hitung, umur kita didunia ini ada seperberapa detik hari-hari diakhirat..?. Bila umur dunia saja sebanding hanya tujuh hari, hari-hari diakhirat. Betapa sebentarnya umur kita didunia ini sebenarnya. Cobalah kita sadari dan  renungi…?. Sudah seberapa besar amaliyah kita yang dapat kita lakukan dengan umur kita yang hanya sebentar itu…???.
Umur kita berjalan hari demi hari, bulan demi bulan dan akhirnya tahun demi tahun, pada hakekatnya adalah berkurangnya jatah umur kita didunia ini hingga menjelang saat-saat menghadap ke Illahi Robbi. Bukan malah bertambah umur kita seperti anggapan orang-orang yang merayakan ulang tahun menyanyikan lagu panjang umur. Dan kita sendiri tidak mengetahui dengan pasti, berapa jatah umur kita yang diberi oleh Sang Khalik didunia ini. Apabila Dia sudah mentakdirkan seseorang akan mati besok atau lusa, maka tak ada satupun yang bisa menghalangi-Nya. Karena diri kita ini adalah kepunyaan-Nya dan akan kembali kepada-Nya.


 

             Allah……..Tuhan hamba tolonglah hamba
                         Derita tertahan apapun jua
Bila sudi kau sentuh hati
Tegar kucari jalan surgawi

Allah……..Tuhan hamba tolonglah hamba
Haus rinduku ingin bertemu
Dimana lelah berubah indah
Saat peluhku kau jamah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar